Bagaimana Sih Cara Menghitung Masa Subur? Yuk, Kita Cari Tahu

Cara Menghitung Masa Subur

Menstruasi akan dimulai pada hari pertama ketika dinding rahim meluruh dan keluar bersama darah dari dalam vagina. Saat masa haid, maka sel telur akan berkembang di dalam ovarium. Ketika sel telur sudah matang, terjadilah sebuah peristiwa yang disebut ovarium. Lantas, kapan terjadinya ovulasi? Pada umumnya, ovulasi itu akan terjadi sekitar 12 – 14 hari sebelum hari pertama haid selanjutnya. Namun, hari saat terjadinya ovulasi tergantung pada siklus masing-masing wanita.

Apabila kamu memiliki siklus pendek (misalkan 22 hari), maka ovulasi akan terjadi hanya beberapa hari setelah haid terakhir. Dengan kata lain, waktu ovulasi pada setiap wanita itu berbeda-beda. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui siklus haid agar bisa memprediksi waktu ovulasi. Umumnya, masa subur (ovulasi) wanita adalah sekitar 12 – 16 hari sebelum masa haid berikutnya.

Itu artinya, rata-rata wanita mengalami masa subur diantara hari ke 10 sampai hari ke 17 setelah hari pertama haid terakhir (HPHT). Hal itu berlaku untuk wanita yang mempunyai siklus haid teratur 28 hari. Akan tetapi, jika siklus kamu berbeda, maka kamu harus mempelajari serta menghitung kapan masa suburnya. Terdapat faktor yang menjadi tantangan, yakni lama masa haid wanita yang bisa berubah dari waktu ke waktu (biasanya berlangsung 2 – 7 hari). Kondisi tersebut akan membuat ovulasi bisa berbeda-beda sepekan lebih cepat, atau juga lebih lambat dibanding periode sebelumnya.

Tak hanya proses ovulasi, kehamilan juga tentunya sangat ditentukan oleh proses sperma yang menjangkau sel telur. Untuk bisa hamil, maka sel telur yang sudah matang ini harus dibuahi dalam waktu 12 hingga 24 jam. Jika kamu mengalami haid yang tidak teratur dan pasti setiap bulannya, maka kemungkinan kamu akan kesulitan untuk menghitung masa subur. Lalu, bagaimana cara menghitung masa subur?

Cara Menghitung Sendiri Masa Subur

Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa sel telur yang sudah matang harus dibuahi sperma dalam waktu 12 – 24 jam setelah ovulasi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk meantau di hari-hari apakah kita berada pada kondisi yang paling subur. Biasanya, masa subur tersebut akan dihitung berdasarkan catatan serta analisis siklus haid selama skeitar 8 bulan terakhir. Perkiraaan masa subur bisa dihitung dengan urmus berikut:

  • Misalkan siklus pendek kamu adalah 27 hari, maka kurangi 18 dan hasilnya adalah 9. Itu artinya, angka tersebut merupakan hari pertama ketika kamu berada pada posisi paling subur.
  • Misalkan siklus panjang kamu adalah 30 hari, maka kurangi 11 dan hasilnya adalah 19. Dengan begitu, angka 19 ini menunjukkan hari terakhir ketika kamu paling subur.

Dengan kata lain, apabila siklus kamu rata-ratanya adalah 27 – 30 hari, maka waktu masa suburmu berada di hari ke 9 hingga 19. Adapun mengenai beberapa indicator masa subur wanita setelah haid seperti dibawah ini:

  1. Meningkatnya Suhu Basal Tubuh

Suhu tubuh yang normal itu berada dikisaran 35,5 – 36,6 derajat celcius. Saat baru bangun dipagi hari dan suhu tubuhmu naik sedikit lebih tinggi dari angka tadi, itu artinya kamu sedang mengalami ovulasi.

  1. Terdapat Lendir di Mulut Rahim

Selain Meningkatnya suhu basal tubuh, tanda lainnya bahwa kamu mengalami ovulasi adalah adanya lendir dimulut rahim. Bahkan, tak jarang kondisi ini akan disertai dengan adanya nyeri ringan diarea perut dan punggung.

Related posts